Siswi SMA NU 1 Kradenan Angkat Isu Konservasi Cagar Budaya Lewat Karya Ilmiah: “Menghidupkan Kembali Situs Ngandong”
Blora — Di tengah upaya pelestarian sejarah dan kebudayaan lokal, Agrinza, siswi SMA NU 1 Kradenan, mencuri perhatian dengan karya tulis ilmiahnya yang berjudul “Menghidupkan Kembali Situs Ngandong: Konservasi Homo Erectus Progresif sebagai Identitas dan Pusat Edukasi Blora.”
Karya ini tidak hanya menunjukkan kepedulian generasi muda terhadap warisan sejarah, tetapi juga menyoroti persoalan aktual terkait tumpang tindih wewenang dan pengelolaan objek cagar budaya antara Pemerintah Kabupaten Blora dan Perhutani KPH Ngawi.
Dalam penelitiannya, Agrinza menyoroti Situs Ngandong di Kecamatan Kradenan, yang dikenal sebagai salah satu lokasi penting penemuan fosil Homo erectus di dunia. Situs ini seharusnya menjadi kebanggaan dan pusat edukasi sejarah manusia purba, namun hingga kini pengelolaannya masih menghadapi kendala koordinasi lintas instansi.
“Saya ingin mengangkat isu bahwa pelestarian situs purbakala bukan hanya soal arkeologi, tetapi juga soal kebijakan, kolaborasi, dan kesadaran masyarakat,” ungkap Agrinza saat ditemui di sela kegiatan sekolah. “Situs Ngandong punya potensi luar biasa untuk menjadi pusat edukasi dan kebanggaan Blora, asal dikelola dengan visi yang progresif.”
Melalui tulisannya, Agrinza menawarkan konsep “Konservasi Progresif” yang menekankan kerja sama multipihak—pemerintah daerah, Perhutani, akademisi, dan masyarakat sekitar—guna menjadikan Situs Ngandong sebagai identitas kultural sekaligus destinasi edukatif Blora.
Guru pembimbingnya, Bapak Edy Saputra, menyampaikan apresiasi atas keberanian Agrinza mengangkat isu sensitif namun relevan.
“Agrinza berhasil menunjukkan bagaimana pelajar bisa berpikir kritis terhadap masalah nyata di lingkungan sekitarnya. Ini bentuk literasi sejarah yang hidup dan berpihak pada pelestarian nilai bangsa,” ujarnya.
Karya tulis ilmiah ini juga menjadi bagian dari upaya SMA NU 1 Kradenan menumbuhkan budaya riset dan kesadaran sejarah lokal di kalangan siswa. Sekolah mendukung penuh inisiatif seperti ini agar siswa tak hanya memahami masa lalu, tetapi juga berperan aktif dalam membangun masa depan yang berakar pada kearifan lokal.
Dengan semangat muda dan ketajaman analisisnya, Agrinza membuktikan bahwa suara pelajar pun dapat menjadi bagian penting dalam diskursus pelestarian cagar budaya nasional.
#SMANU1Kradenan #CagarBudayaBlora #SitusNgandong #HomoErectus #KaryaIlmiahPelajar #PelestarianBudaya #LiterasiSejarah #BloraEdukatif #AnakMudaPeduliBudaya