Demokrasi merupakan sistem pemerintahan di mana kekuasaan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan melalui partisipasi langsung maupun melalui perwakilan. Dalam Kurikulum Merdeka dirancang Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), salah satu temanya adalah Suara Demokrasi. Melalui proyek ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman dan partisipasi peserta didik dalam konsep demokrasi.
Mengapa P5 “ Suara Demokrasi” penting dilaksanakan? Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertujuan untuk membekali dan memberikan pemahaman yang lebih baik bagi peserta didik mengenai nilai-nilai demokrasi yang tercermin dalam Pancasila. Salah satu fokus utama dari proyek ini adalah pemahaman tentang pentingnya suara dalam proses demokrasi. Tujuan lainnya agar peserta didik mampu mengimplementasikan sistem demokrasi pada satuan pendidikan, dapat membentuk kaderisasi kepemimpinan yang demokratis guna menampung aspirasi siswa SMA NU 1 Kradenan, dan secara khusus melatih siswa untuk berorganisasi serta menyalurkan bakat dan minatnya dalam berorganisasi. Dalam konteks sekolah, pemilihan Ketua dan Wakil IPNU dan IPPNU untuk masa bakti 2023/2024 menjadi titik berat. Kegiatan pemilihan tersebut dilaksanakan selayaknya pemilihan umum (PEMILU), namun perbedaanya di SMA NU 1 Kradenan kegiatan pemilihan ini disebut dengan PEMIRA (Pemilihan Umum Raya)
Sebelum pemilihan dilakukan, pasangan calon IPNU dan IPPNU melakukan kampanye dan debat terbuka. Kampanye dilakukan dengan sosialisasi di setiap kelas. Kemudian debat Paslon IPNU dilaksanakan pada hari Senin (25/09) dan Paslon IPPNU pada hari Selasa (26/09). Dalam pelaksanaan debat atau sesi tanya jawab ini, dihadiri oleh warga sekolah, 3 panelis, dan 1 moderator untuk mengatur jalannya debat. Terdapat 4 sesi dalam acara debat pasangan calon IPNU dan IPPNU. Sesi pertama pasangan calon diberikan kesempatan untuk memaparkan visi dan misi mereka ketika menjadi Ketua dan Wakil IPNU dan IPPNU. Pada sesi kedua, pasangan calon memilih pertanyaan dan menjawab pertanyaan tersebut. Pada sesi ketiga, ketiga panelis memberikan pertanyaan tentang pemecahan suatu permasalahan di lingkungan sekolah dan permasalahan dalam organisasi sehingga pasangan calon dapat mengutarakan pandangan mereka tentang solusi dari permasalahan tersebut. Ini merupakan salah satu momen penting di mana warga sekolah dapat memahami pandangan masing-masing pasangan calon sebelum membuat suatu keputusan.
Acara debat berjalan sangat meriah, pasangan calon saling menyanggah jawaban pasangan calon lainnya. Tak lupa para siswa turut memeriahkan acara dengan bersorak mendukung pasangan calonnya dan juga memberikan pertanyaan dan argumentasinya. Kegiatan debat sebagai salah satu bagian dari proyek P5 dengan tema Suara Demokrasi diharapkan dapat menjadi wadah pembelajaran demokrasi dan saling menghargai perbedaan pendapat antarsesama calon. Siapapun yang akan terpilih nanti pada pemilihan yang diselenggrakan pada hari Jumat (29/09), program kerja yang dirancang oleh pasangan calon terpilih harus didukung oleh pasangan calon yang kalah dan semua warga sekolah. (ztf)